Monday, March 22, 2010

KOLOID DI SEKITAR KITA Bagian III

Apakah Anda sudah mencatat semua koloid yang terdapat di lingkungan hidup kita? Dari pengamatan pendahuluan yang telah Anda lakukan terhadap koloid, yaitu untuk membedakannya dengan larutan sejati dan campuran heterogen, diharapkan sudah cukup banyak koloid yang telah dikenali. Sekarang sebaiknya Anda mulai mengklasifikasi koloid-koloid tersebut.

Klasifikasi koloid berdasarkan kedua fasanya. Jika Anda memperhatikan suatu larutan, misalnya larutan gula dalam air, gula merupakan zat terlarut sedang air sebagai pelarutnya. Larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Karena koloid bukan larutan, maka istilah pelarut dan zat terlarut tidak dapat digunakan. Dalam koloid, fasa yang satu tersebar cukup merata ke dalam fasa kedua. Fasa pertama, walaupun menyebar, namun masih berupa gerombolan partikel yang berada diantara fasa kedua. Sehingga dapat dikatakan fasa I terdispersi dalam fasa II. Fasa I selanjutnya dinamakan Fasa Terdispersi dan Fasa II adalah Medium Pendispersinya.

Mengingat fasa terdiri atas padat, cair, dan gas, maka jenis koloid ada 8, karena campuran antara gas dan gas merupakan larutan sejati. Buatlah tabel jenis koloid dan berikan contohnya masing-masing. Dari tabel jenis koloid yang telah Anda buat, sekarang cobalah untuk mngenali fasa dan mediumnya dari contoh koloid di sekitar Anda.

Pergilah ke dapur, perhatikan kompor yang sedang menyala. Besarkan kompor itu, nyalanya akan tampak merah dan di atas api terdapat asap, atau di bawah panci terlihat jelaga. Angkat pancinya, tampak asap terus terjadi. Kecilkan api sampai berwarna biru, asap makin berkurang, akhirnya asap tidak terjadi lagi. Jelaga di bawah panci tentu berasal dari asap. Sedang apabila api itu berasap, warna api pasti merah? Mengapa merah? Warna api yang merah disebabkan oleh gerombolan atom-atom karbon yang melewati api, kemudian keluar dari api menjadi asap.

Sekarang, mengapa jika kompor dibesarkan, nyala api menjadi merah? Menurut Anda, darimana asalnya atom-atom karbon yang keluar menjadi asap? Mengapa kompor itu sendiri menyala? Tentu karena bahan bakarnya terbakar. Misal LPG yang digunakan sebagai bahan bakar, berarti asap tadi berasal dari LPG yang terbakar tidak sempurna. Kalau pembakaran LPG sempurna, warna nyala api biru, tidak terbentuk asap. Kalau tidak terjadi asap, kemana gerombolan atom-atom karbon dari LPG?

Nah sekarang pikirkan tentang reaksi pembakaran LPG. Pada pelajaran hidrokarbon Anda telah belajar bahwa semua jenis hidrokarbon jika dibakar sempurna, akan membentuk gas karbon dioksida dan uap ai. Sedang pembakaran yang kurang/tidak sempurna akan menghasilkan gaskarbon monoksida, bahkan juga karbon sebagai asap.

Dari peristiwa di atas, mana yang tergolong koloid? LPG, gas CO2, gas CO, uap H2O, gerombolan atom karbon di dalam api, atau di luar api sebagai asap? Apa ciri dari koloid? Harus memiliki dua fasa, yaitu fasa terdispersi dan medium pendispersi. LPG itu bukan koloid, melainkan suatu campuran homogen (larutan) senyawa alkana, terutama propana dan butana. CO2, CO, H2O adalah zat tunggal. Gerombolan atom karbon dalam api? Api itu suatu energi. Api tidak digolongkan ke dalam koloid. Jadi yang tergolong koloid adalah asap, yaitu gerombolan atom karbon yang melayang di udara. Gerombolan atom-atom karbon yang berfasa padat sebagai fasa terdispersi dan udara tempat beradanya asap merupakan medium pendispersinya.

Cobalah lagi, kasur busa, apa tergolong koloid? Ya, fasa terdispersinya gas, mediumnya padat, jadi gas dalam padat. Apakah sekarang Anda sudah mampu menentukan dengan cepat fasa dan medium dari koloid yang terdapat sehari-hari? Bagaimana kesimpulan Anda untuk sementara ini tentang penentuan dengan cepat fasa dan medium suatu koloid? Jika benda yang Anda lihat berada di udara,berarti mediumnya gas, jika bendanya padat, berarti mediumnya padat. Asap berada di udara, maka mediumnya gas, jadi asap adalah koloid padat dalam gas (p/g). Sedang kasur busa adalah koloid gas dalam padat (g/p). Dengan cara yang sama, buatlah tabel koloid sehari-hari, tentukan fasa dan mediumnya, sertakan pula jenis koloidnya. Sampai jumpa pada Koloid Di sekitar Kita Bagian IV.