Sunday, April 19, 2009

MANFAAT AIR BAGI KEHIDUPAN Bagian I

Tidak mungkin kehidupan dapat berlangsung tanpa air. Semua makhluk hidup memerlukan air. Air merupakan bagian penting dalam tubuh makhluk hidup. Bagaimana makanan dapat dicerna, bagaimana sari makanan dapat diserap, apa yang terjadi apabila makhluk hidup hanya terdiri atas zat padat, tanpa setetes airpun yang mengalir dalam tubuh. Bagaimana tanaman dapat tumbuh dan berkembang, bagaimana hewan dapat berjalan jika unsur-unsur yang menyusun tubuhnya padat, kering, keras bagaikan batu padas. Bagaimana pula dengan kita. Tak terbayangkan, tak terpikirkan sedetikpun apabila suatu saat nanti dunia kehabisan air. Insya Allah hal ini tidak akan pernah terjadi.

Dari uraian di atas tampak bahwa begitu besarnya manfaat air bagi kehidupan. Pada kesempatan ini pembahasan utama ditujukan pada manfaat air yang sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan, yaitu air sebagai pelarut universal.

MENGAPA AIR MERUPAKAN PELARUT UNIVERSAL?
Air merupakan pelarut universal karena mampu melarutkan dan menguraikan banyak zat. Suatu zat yang larut dalam air, berarti zat tersebut tersebar merata diantara molekul air. Sebagian zat hanya larut saja dalam air, tidak terurai. Sebagai contoh gula, C12H22O11(s) rasanya manis. Padatan gula terdiri atas molekul-molekul C12H22O11. Di dalam setiap molekul ini terdapat ikatan kovalen dan molekul-molekul ini bersifat polar. Pada waktu Anda mengaduk gula dalam air, molekul-molekul gula hanya tersebar merata, tidak terurai menjadi atom-atom C, H, dan O. Oleh karena itu larutan yang dihasilkan rasanya tetap manis. Jadi walaupun padatan gula sudah tidak tampak lagi, namun sifat gula masih tetap.
Proses pelarutan gula dalam air tergolong proses fisis, karena perubahan yang terjadi hanya perubahan fisis. Gula yang semula berfasa padat berubah menjadi cair karena molekul-molekul gula menyebar diantara molekul-molekul air. Karena molekul-molekul gula tidak rapat lagi, Anda tidak dapat melihat padatan gula. Jika Anda ingin memperoleh kembali padatan gula, Anda harus memisahkannya, yaitu melalui penguapan. Apabila semua air telah menguap, Anda dapat memperoleh kembali padatan gula itu.

Mengapa gula dapat larut dalam air, sedang minyak tidak dapat larut? Karena molekul-molekul air dan gula bersifat polar, air dan gula dikatakan sejenis. Sedang minyak bersifat non polar, jadi molekulnya tidak sejenis dengan air, maka tidak larut dalam air.

Peristiwa pelarutan gula dalam air dapat ditulis secara skematis sebagai berikut:
C12H22O11(s) + air à C12H22O11(aq)

Tanda (s) berarti (solid = padat) sedang (aq) adalah (aqueous = larutan dalam air). Molekul gula yang diberi tanda (aq) berarti setiap molekul gula dikelilingi oleh molekul-molekul air. Peristiwa ini dinamakan solvasi. Mudahnya air melarutkan zat-zat yang sejenis, misalnya gula, karena kutub-kutub yang berlawanan muatan antara molekul-molekul air dan gula saling tarik menarik. Gaya ini dinamakan gaya tarik antar molekul polar atau gaya tarik antar dipol-dipol.

Selain senyawa polar, air juga melarutkan senyawa ion. Karena keduanya bermuatan, maka dikatakan sejenis. Muatan yang berlawanan akan saling tarik menarik. Salah satu contoh senyawa ion adalah garam dapur, yaitu natrium khlorida, NaCl. Jika Anda mengaduk garam dapur dalam air, Kristal garam yang terdiri atas ion-ion Na+ dan Cl- ikatannya akan putus, sehingga pada saat diaduk, partikel yang tersebar merata di dalam air adalah ion. Dikatakan bahwa NaCl dalam air terurai menjadi ion-ion Na+ dan Cl-. Kejadian ini dapat ditulis sebagai suatu persamaan penguraian zat oleh air, sebagai berikut:

NaCl(s) + air à NaCl(aq)
NaCl(aq) à Na+(aq) + Cl-(aq)

Kedua persamaan di atas dapat dituli secara langsung sebagai berikut:
NaCl(s) + air à Na+(aq) + Cl-(aq)

Sejauh ini telah diuraikan bagaimana air mampu melarutkan senyawa polar dan senyawa ion. Larutan yang dihasilkan dapat diuji daya hantar listriknya, untuk mengenali apakah larutan yang terbentuk tergolong non elektrolit, elektrolit lemah atau elektrolit kuat. Menurut percobaan uji daya hantar larutan, semua senyawa ion dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantar listrik. Sedang senyawa kovalen ada yang non elektrolit, elektrolit lemah, dan elektrolit kuat. Senyawa asam, basa, dan garam merupakan elektrolit. Asam lemah dan basa lemah merupakan elektrolit lemah, sedang asam kuat dan basa kuat adalah elektrolit kuat. Semua garam bila larut dalam air, selalu tergolong elektrolit kuat.

Contoh terdahulu, yaitu larutan gula merupakan contoh larutan non elektrolit, dan larutan garam dapur sebagai contoh larutan elektrolit kuat. Larutan elektrolit lemah, contohnya asam cuka, CH3COOH dan asam oksalat, H2C2O4. Asam khlorida, asam sulfat, natrium hidroksida adalah contoh asam dan basa kuat.

Bagaimanapun, air tidak dapat melarutkan semua zat. Diatas telah disinggung bahwa minyak tidak dapat larut dalam air. Jika Anda mencampur minyak dan air, walaupun dikocok, mereka akan terpisah menjadi dua lapisan. Campuran ini tergolong heterogen. Mengapa dua macam zat cair seperti minyak dan air tidak dapat bercampur secara homogen menjadi suatu larutan? Karena kepolaran zat tidak sama. Air adalah molekul polar, sedang minyak tergolong molekul non polar. Zat-zat yang molekulnya bersifat non polar tidak dapat larut dalam air. Pelarut yang sesuai untuk minyak adalah senyawa non polar pula. Senyawa-senyawa seperti minyak, yaitu senyawa organik, yang umumnya non polar, pelarutnya harus senyawa non polar. Contoh pelarut organic adalah alkohol dan eter. Kelompok senyawa ini akan dibahas tersendiri.

No comments:

Post a Comment