Monday, April 27, 2009

TERBENTUKNYA DELTA DI MUARA SUNGAI

Di muara sungai, air sungai yang sering keruh dan berwarna coklat bertemu dengan air laut yang umumnya jernih. Di tempat ini terdapat gundukan tanah yang dinamakan delta. Mengapa di muara sungai dapat terbentuk suatu delta? Delta ini terbentuk karena air sungai yang keruh coklat, membawa berbagai jenis kotoran dan tanah bertemu dengan ion-ion yang terdapat di air laut, mengalami koagulasi.

Air sungai yang setiap hari tampak keruh coklat itu merupakan suatu koloid. Karena keruh, dapat diduga bahwa zat-zat yang menyatu dengan air sungai itu mayoritas berfasa padat. Koloid yang fasa terdispersinya padat dan medium pendispersinya cair, yaitu air, dinamakan sol. Dikatakan bahwa air sungai adalah koloid padat dalam cair (padat/cair atau s/l). Suatu koloid merupakan campuran antara homogen dan heterogen. Hal ini menjelaskan bahwa bagian terkecil koloid berupa sekelompok partikel yang tersebar dalam medium pendispersinya. Masing-masing kelompok ini dapat stabil dalam waktu yang cukup lama berada diantara mediumpendispersi, karena dilindungi oleh ion-ion tertentu yang diadsorpsi oleh kelompok partikel tersebut. Oleh karena itu koloid memiliki muatan tertentu.
Air laut rasanya asin, berarti mengandung garam. Garam yang diperoleh dari air laut dan sehari-hari dikenal sebagai garam dapur, rumus kimianya NaCl. Walaupun kandungan garam dalam air laut tidak hanya NaCl, namun kandungan terbanyak adalah NaCl. Jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa ini adalah ikatan elektrovalen atau lebih terkenal sebagai ikatan ion, karena ikatan ini menunjukkan adanya gaya elektrostatik antara ion-ion Na+ dengan ion-ion Cl-. Oleh karena itu pada uji daya hantar listrik air laut, lampu menyala dan terjadi banyak gelembung gas. Dapat disimpulkan bahwa air laut menghantar listrik, sehingga dinamakan larutan elektrolit.

Pada saat air sungai bertemu dengan air laut, maka terjadilah perlucutan muatan koloid sungai oleh ion-ion dari air laut. Ion-ion yang berlawanan muatan ini tarik menarik, sehingga terjadi penetralan muatan. Karena pelindung atau selimut muatan koloid itu terlucuti, maka masing-masing kelompok partikel koloid itu menyatu dan menggumpal. Makin lama gumpalan itu membesar dan akhirnya akan mengendap menjadi gundukan tanah. Peristiwa ini merupakan koagulasi koloid oleh elektrolit.

Thursday, April 23, 2009

KOLOID DI SEKITAR KITA Bagian IV

Sejauh ini Anda telah berupaya mengenali berbagai jenis koloid dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata kebutuhan hidup sehari-hari, makanan, minuman, obat-obatan, kosmetika dan yang lain, banyak yang berupa koloid. Peranan koloid demikian besar. Fungsi koloid tentu didasarkan pada sifat-sifat koloid tersebut. Untuk itu, maka pada kesempatan ini Anda dapat mengamati berbagai sifat koloid.

Sifat-sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown, tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, tidak dapat menembus selaput semipermeabel, adsorpsi, bermuatan, koagulasi, dialisis, elektroforesis. Masih adakah sifat koloid yang lain? Tambahkan pada daftar sifat. Sifat-sifat mana yang dapat Anda amati dengan mudah mudah di rumah? Sifat-sifat mana yang dapat Anda amati di lingkungan sekitar dan sifat-sifat mana yang dapat diamati di laboratorium?

Nah, Anda perlu membuat ringkasan sifat-sifat koloid, kemudian merancang pengamatan, baik di rumah, di luar rumah, maupun di sekolah.

Di samping diberikan 4 macam ilustrasi campuran dua macam zat. Dari ke empat campuran itu, yang pertama tampak paling homogen, sedang campuran keempat paling heterogen. Sebelum melakukan pengamatan, pikirkan dahulu perbedaan campuran ini, buatlah klasifikasi. Manakah yang tergolong koloid? Berikan alasannya. Jika salah satu atau lebih dari campuran itu bukan koloid, apa bedanya dengan koloid?

Gunakan buku pelajaran yang Anda miliki. Kalau Anda memerlukan pustaka lain, gunakan buku BSE. Anda dapat mendownloadnya dari internet. Selamat belajar.

Sunday, April 19, 2009

MANFAAT AIR BAGI KEHIDUPAN Bagian I

Tidak mungkin kehidupan dapat berlangsung tanpa air. Semua makhluk hidup memerlukan air. Air merupakan bagian penting dalam tubuh makhluk hidup. Bagaimana makanan dapat dicerna, bagaimana sari makanan dapat diserap, apa yang terjadi apabila makhluk hidup hanya terdiri atas zat padat, tanpa setetes airpun yang mengalir dalam tubuh. Bagaimana tanaman dapat tumbuh dan berkembang, bagaimana hewan dapat berjalan jika unsur-unsur yang menyusun tubuhnya padat, kering, keras bagaikan batu padas. Bagaimana pula dengan kita. Tak terbayangkan, tak terpikirkan sedetikpun apabila suatu saat nanti dunia kehabisan air. Insya Allah hal ini tidak akan pernah terjadi.

Dari uraian di atas tampak bahwa begitu besarnya manfaat air bagi kehidupan. Pada kesempatan ini pembahasan utama ditujukan pada manfaat air yang sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan, yaitu air sebagai pelarut universal.

MENGAPA AIR MERUPAKAN PELARUT UNIVERSAL?
Air merupakan pelarut universal karena mampu melarutkan dan menguraikan banyak zat. Suatu zat yang larut dalam air, berarti zat tersebut tersebar merata diantara molekul air. Sebagian zat hanya larut saja dalam air, tidak terurai. Sebagai contoh gula, C12H22O11(s) rasanya manis. Padatan gula terdiri atas molekul-molekul C12H22O11. Di dalam setiap molekul ini terdapat ikatan kovalen dan molekul-molekul ini bersifat polar. Pada waktu Anda mengaduk gula dalam air, molekul-molekul gula hanya tersebar merata, tidak terurai menjadi atom-atom C, H, dan O. Oleh karena itu larutan yang dihasilkan rasanya tetap manis. Jadi walaupun padatan gula sudah tidak tampak lagi, namun sifat gula masih tetap.
Proses pelarutan gula dalam air tergolong proses fisis, karena perubahan yang terjadi hanya perubahan fisis. Gula yang semula berfasa padat berubah menjadi cair karena molekul-molekul gula menyebar diantara molekul-molekul air. Karena molekul-molekul gula tidak rapat lagi, Anda tidak dapat melihat padatan gula. Jika Anda ingin memperoleh kembali padatan gula, Anda harus memisahkannya, yaitu melalui penguapan. Apabila semua air telah menguap, Anda dapat memperoleh kembali padatan gula itu.

Mengapa gula dapat larut dalam air, sedang minyak tidak dapat larut? Karena molekul-molekul air dan gula bersifat polar, air dan gula dikatakan sejenis. Sedang minyak bersifat non polar, jadi molekulnya tidak sejenis dengan air, maka tidak larut dalam air.

Peristiwa pelarutan gula dalam air dapat ditulis secara skematis sebagai berikut:
C12H22O11(s) + air à C12H22O11(aq)

Tanda (s) berarti (solid = padat) sedang (aq) adalah (aqueous = larutan dalam air). Molekul gula yang diberi tanda (aq) berarti setiap molekul gula dikelilingi oleh molekul-molekul air. Peristiwa ini dinamakan solvasi. Mudahnya air melarutkan zat-zat yang sejenis, misalnya gula, karena kutub-kutub yang berlawanan muatan antara molekul-molekul air dan gula saling tarik menarik. Gaya ini dinamakan gaya tarik antar molekul polar atau gaya tarik antar dipol-dipol.

Selain senyawa polar, air juga melarutkan senyawa ion. Karena keduanya bermuatan, maka dikatakan sejenis. Muatan yang berlawanan akan saling tarik menarik. Salah satu contoh senyawa ion adalah garam dapur, yaitu natrium khlorida, NaCl. Jika Anda mengaduk garam dapur dalam air, Kristal garam yang terdiri atas ion-ion Na+ dan Cl- ikatannya akan putus, sehingga pada saat diaduk, partikel yang tersebar merata di dalam air adalah ion. Dikatakan bahwa NaCl dalam air terurai menjadi ion-ion Na+ dan Cl-. Kejadian ini dapat ditulis sebagai suatu persamaan penguraian zat oleh air, sebagai berikut:

NaCl(s) + air à NaCl(aq)
NaCl(aq) à Na+(aq) + Cl-(aq)

Kedua persamaan di atas dapat dituli secara langsung sebagai berikut:
NaCl(s) + air à Na+(aq) + Cl-(aq)

Sejauh ini telah diuraikan bagaimana air mampu melarutkan senyawa polar dan senyawa ion. Larutan yang dihasilkan dapat diuji daya hantar listriknya, untuk mengenali apakah larutan yang terbentuk tergolong non elektrolit, elektrolit lemah atau elektrolit kuat. Menurut percobaan uji daya hantar larutan, semua senyawa ion dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantar listrik. Sedang senyawa kovalen ada yang non elektrolit, elektrolit lemah, dan elektrolit kuat. Senyawa asam, basa, dan garam merupakan elektrolit. Asam lemah dan basa lemah merupakan elektrolit lemah, sedang asam kuat dan basa kuat adalah elektrolit kuat. Semua garam bila larut dalam air, selalu tergolong elektrolit kuat.

Contoh terdahulu, yaitu larutan gula merupakan contoh larutan non elektrolit, dan larutan garam dapur sebagai contoh larutan elektrolit kuat. Larutan elektrolit lemah, contohnya asam cuka, CH3COOH dan asam oksalat, H2C2O4. Asam khlorida, asam sulfat, natrium hidroksida adalah contoh asam dan basa kuat.

Bagaimanapun, air tidak dapat melarutkan semua zat. Diatas telah disinggung bahwa minyak tidak dapat larut dalam air. Jika Anda mencampur minyak dan air, walaupun dikocok, mereka akan terpisah menjadi dua lapisan. Campuran ini tergolong heterogen. Mengapa dua macam zat cair seperti minyak dan air tidak dapat bercampur secara homogen menjadi suatu larutan? Karena kepolaran zat tidak sama. Air adalah molekul polar, sedang minyak tergolong molekul non polar. Zat-zat yang molekulnya bersifat non polar tidak dapat larut dalam air. Pelarut yang sesuai untuk minyak adalah senyawa non polar pula. Senyawa-senyawa seperti minyak, yaitu senyawa organik, yang umumnya non polar, pelarutnya harus senyawa non polar. Contoh pelarut organic adalah alkohol dan eter. Kelompok senyawa ini akan dibahas tersendiri.

Thursday, April 16, 2009

KOLOID DI SEKITAR KITA Bagian II

Pada bagian I Anda telah mengenal adanya campuran heterogen dan homogen. Untuk selanjutnya, jika orang mengatakan campuran gula dengan air, atau air gula, maksudnya adalah larutan gula. Karena gula mudah larut dalam air, maka campuran ini digolongkan campuran homogen atau larutan. Orang tidak memasalahkan bahwa gula dan air sebelum dicampur masih terpisah menjadi 2 fasa, yaitu padat dan cair. Kalimat "Campuran gula dengan air" sudah menunjukkan bahwa mereka sudah bercampur homogen menjadi larutan.

Campuran yang benar-benar heterogen adalah suatu campuran yang satu sama lain tidak saling melarutkan, atau mereka tidak dapat bercampur secara homogen, jika diaduk. Contohnya pasir dengan gula, beras dengan kacang hijau, bubuk susu dengan bubuk coklat, serbuk besi dengan serbuk belerang.

Mengenai bahan-bahan kosmetika seperti hand and body lotion dan cleansing cream. Melihat kekeruhannya, bahan ini sepertinya tergolong campuran heterogen. Namun jika Anda lebih cermat memperhatikannya, keruhnya itu merata sekali atau dapat dikatakan homogen. Dengan pertimbangan itulah tentu Anda berpikir bahwa bahan itu terdiri atas 2 fasa, walaupun kedua fasa itu sepertinya homogen. Bahan seperti ini memang tergolong campuran antara homogen dan heterogen, tidak murni homogen dan tidak murni heterogen. Campuran inilah untuk selanjutnya digolongkan sebagai campuran koloid, atau lazimnya disebut Dispersi Koloid , Sistem Koloid atau Suspensi halus. Suspensi kasar sendiri sudah termasuk campuran heterogen.

Koloid merupakan campuran antara larutan sejati dengan campuran (heterogen) atau suspensi kasar. Apakah perbedaan antara ketiga jenis campuran ini? Perbedaan dalam hal apakah yang sebenarnya terjadi diantara mereka? Apakah koloid terdiri atas satu fasa atau dua fasa? Jika Anda berpikir satu fasa, berarti kedua zat yang dicampur menyatu, atau bercampur secara homogen. Koloid tentu terdiri atas 2 fasa, karena walaupun tampaknya serbasama, namun Anda masih dapat mengenali kedua fasa tersebut, yaitu dari kekeruhannya.

Tugas Anda sekarang adalah mencari bahan-bahan lain di sekitar rumah yang dapat digolongkan sebagai koloid, seperti kosmetika yang telah dibahas di atas. Setelah Anda mencatat bahan-bahan itu, periksa kembali catatan Anda, bandingkan ketiga kelompok campuran yang telah Anda bedakan menurut perdiksi Anda. Cermati dengan baik, adakah bahan yang membuat Anda ragu, termasuk larutan sejati, koloid, ataukah campuran (suspensi kasar). Untuk meyakinkan apakah klasifikasi Anda benar, harus dilakukan tindak lanjut, yaitu melakukan observasi berdasarkan sifat-sifat khas masing-masing campuran.

Diantara ketiga campuran di atas yang paling sukar diamati adalah suatu koloid yang menyerupai larutan sejati. Menurut sifat koloid, makin stabil koloid itu, makin menyerupai larutan sejati. Makin tidak stabil, koloid itu akan makin mudah menggumpal, atau dikatakan mengalami koagulasi, maka koloid itu makin menyerupai campuran heterogen atau suspensi kasar.

Tuesday, April 14, 2009

KOLOID DI SEKITAR KITA Bagian I

Benarkah koloid ada di sekitar kita?

Untuk mengetahui bahwa koloid ada di sekitar kita, terlebih dahulu baca informasi tentang koloid. Namun sebaiknya Anda cermati dahulu tentang campuran berbagai bahan kimia yang dapat diklasifikasikan sebagai campuran heterogen dan campuran homogen.

Jika Anda menuangkan air ke dalam gelas berisi gula, Anda tetap dapat melihat bahwa di dalam gelas terdapat air dan gula. Berarti di dalam gelas terdapat dua fasa, yaitu air yang berfasa cair dan gula berfasa padat. Campuran ini dinamakan campuran heterogen yang selanjutnya sering disebut sebagai campuran saja.

Walaupun campuran di atas heterogen, namun jika Anda mengaduknya, maka gula tidak kelihatan lagi. Kemana gula itu? Dikatakan bahwa gula tercampur secara homogen dengan air. Apa artinya? Pada saat Anda mengaduk gula dalam air, butiran gula makin kecil, kemudian tidak kelihatan. Gula yang sebelumnya berfasa padat, molekul-molekulnya terjejal rapat sehingga Anda dapat melihat gerombolan molekul sebagai padatan. Sewaktu padatan itu mengecil, berati molekul-molekul gula tersebar diantara molekul-molekul air. Akhirnya, padatan gula tidak kelihatan lagi, karena semua molekul gula telah tersebar diantara molekul air.

Setelah gula tercampur secara homogen dengan air, timbul pertanyaan, mengapa gula dapat berada diantara molekul air? Nah, Anda harus berpikir tentang perbedaan fasa padat dan fasa cair. Diatas telah dibahas bahwa pada fasa padat, molekul-molekul gula terjejal rapat. Karena air dapat mengalir, berarti molekul-molekul air tidak terjejal rapat. Diantara molekul-molekul air terdapat rongga-rongga yang terisi oleh fasa gas. Oleh karena itulah, dalam air terdapat gas oksigen terlarut sehingga ikan misalnya dapat hidup dalam air. Molekul-molekul gula memasuki rongga-rongga air, sehingga Anda tidak mampu melihat padatannya lagi. Dikatakan bahwa campuran yang terbentuk memiliki satu fasa, yaitu fasa cair. Campuran ini dinamakan campuran homogen, dan sering disebut sebagai larutan.

Sekarang perhatikan bahan-bahan kimia lain yang terdapat di rumah Anda. Klasifikasikan bahan-bahan tersebut, mana yang tergolong campuran dan mana yang termasuk larutan. Tulislah hasil pemikiran Anda dengan mengisi komentar yang ada di bawah artikel, saya akan berupaya meluangkan waktu untuk membantu Anda.

Apakah Anda memasukkan bahan-bahan kosmetika seperti hand and body lotion, cleansing cream ke dalam kelompok larutan atau campuran? Bagaimana pula dengan air teh, minuman kopi, santan dan susu? Kemana Anda mengelompokkannya? Jangan bingung, cermati dengan baik, dapatkah bahan-bahan di atas dikelompokkan ke dalam campuran atau larutan? Tidak dapat? Mengapa?

Thursday, April 9, 2009

MEMPELAJARI BAHAN KIMIA DI RUMAH bagian II

Apakah kalian telah mendapatkan banyak contoh-contoh lain dari bahan kimia di rumah? Untuk mempermudah menemukannya, kalian dapat mencari bahan-bahan itu sesuai penggolongannya. Sebagai contoh, di bidang kosmetika, hidrogen peroksida, H2O2. Bahan makanan dan minuman, susu adalah emulsi antara lemak susu dan air dengan kasein, suatu protein sebagai pengemulsi. Nasi mengandung zat tepung (amilum) yang merupakan salah satu jenis karbohidrat, yaitu polisakarida, polimer dari glukosa, (C6H10O5)n. Telur, tahu, tempe dan jenis makanan lain yang mengandung protein, yaitu suatu polimer dari asam alfa amino yang bersifat amfoter. Lemak hewan yang merupakan gliserida, yaitu ester alkohol polivalen, contohnya gliserol tristearat dan gliserol tripalmitat. Minyak nabati yang juga merupakan gliserida, namun mengandung asam lemak tak jenuh, sebagai contoh gliserol trioleat. Buah jeruk mengandung asam sitrat.

Masih banyak lagi bahan kimia yang telah kalian kenal, kalian gunakan, dan bahan-bahan kimia yang hampir tak pernah kalian perhatikan keberadaannya atau tak terlintas untuk memikirkannya. Sedangkan jika buku pelajaran kimia dibuka dan dibaca topik demi topik, konsep demi konsep, banyak pengetahuan yang harus kalian pelajari dan sering ditanyakan diujian, namun kalian hanya belajar secara teori. Suatu ilmu pengetahuan yang ditemukan melalui hal-hal yang nyata, akhirnya menjadi teori yang sangat abstrak. Karena molekul-molekul atau ion-ion yang terdapat dalam suatu zat kimia dan tidak tampak oleh mata, seharusnya dapat dipelajari melalui gejala yang ditimbulkannya, namun hal itu ditinggalkan. Hanya dihafalkan teorinya, tanpa alasan yang konkrit. Tentu saja ilmu itu menjadi makin sulit, karena hanya dibayangkan saja, tidak dipraktikkan. Seperti halnya dengan “Learning something about nothing” You learn something that you can not see, the molecules, the ions, nobody can see all of these things. So, why you did like that? Please, do something, observe the things around you, do the simple experiment, you can use chemistry at home, chemistry in everday life. Okey? Excelent, please do the best! Hopefully, you will find that chemistry will be easy. You will enjoy learning chemistry. Chemistry is science in everyday life.

MEMPELAJARI BAHAN KIMIA DI RUMAH Bagian I

Banyak sekali bahan kimia di rumah yang dapat digunakan untuk mempermudah belajar kimia. Sifat-sifat bahan tersebut dapat diamati langsung, karena bahan itu digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Percobaan untuk mempelajari bahan-bahan kimia tersebut dapat dilakukan dengan mudah, pada setiap kesempatan.

Contoh bahan kimia di rumah adalah air, garam dapur, gula, cuka, madu, sabun, alkohol, aseton, pembersih porselein, pemutih, kapur, gamping, soda kue, urea, air aki, tawas, kaporit. Masih banyak lagi contoh bahan kimia di rumah. Walaupun tidak setiap rumah terdapat bahan kimia yang tercantum pada contoh di atas, namun bahan-bahan itu memang sudah banyak dikenal dan digunakan orang dan tersedia di rumah-rumah.

Rumus kimia dari air H2O, garam dapur NaCl, gula C12H22O11, cuka CH3COOH, alkohol C2H5OH, aseton CH3COCH3, bahan pemutih mengandung NaOCl, kapur CaCO3, gamping CaO, soda kue NaHCO3, urea CO(NH2)2, kaporit Ca(OCl)2.

Diantara bahan-bahan kimia di atas, ada yang berupa zat murni dan ada yang berupa campuran. Diantara zat murni di atas ada yang tergolong senyawa kovalen, ada yang senyawa ion. Contoh senyawa kovalen adalah air, gula, cuka, alkohol, aseton, dan urea. Sedang yang tergolong senyawa ion adalah garam dapur, pemutih, kapur, gamping, soda kue, kaporit.

Nah, carilah bahan kimia lain yang belum tercantum pada contoh di atas dan kelompokkan bahan-bahan kimia tersebut seperti contoh di atas.

Friday, April 3, 2009

KIMIA ADA DIMANA-MANA

Semua yang ada di dunia terdiri atas zat-zat kimia. Zat adalah unsur atau senyawa yang masih dalam keadaan murni. Contoh dari unsur adalah besi, belerang, karbon, dan oksigen. Senyawa antara lain air, cuka, garam, dan alkohol. Di alam ini, zat yang kita dapatkan dalam keadaan murni, misalnya emas, belerang, gas mulia. Sulit bagi kita untuk mendapatkan bahan kimia yang masih murni dalam keadaan bebas di alam. Mayoritas bahan kimia di alam telah berupa campuran. Campuran dapat terdiri atas unsur dengan unsur, unsur dengan senyawa, senyawa dengan senyawa. Udara terdiri atas gas oksigen, gas nitrogen, gas karbon dioksida, uap air, debu halus, dan masih banyak lagi zat-zat lain, apalagi jika udara itu makin kotor.

Nah, bagaimana dengan tubuh kita? "Sandang, pangan, papan"? Semuanya kimia. Sering kita mendengar orang mengatakan, hati-hati dengan bahan kimia, pilih makanan yang tidak mengandung bahan kimia. Sedangkan semuanya kimia. Tentu maksud orang itu adalah hati-hati dengan bahan kimia sintetis, yaitu buatan manusia, pilihlah yang alami. Back to nature. It is correct? Apakah bahan kimia sintetis itu semuanya berbahaya? Kalau suatu industri memproduksi bahan kimia yang berbahaya, mengapa diijinkan ya?

Tidak mungkin industri diijinkan memproduksi bahan kimia yang berbahaya dan tanpa ada manfaatnya. Sejauh ini, produk-produk industri bermanfaat bagi kita, namun, keterbatasan penggunaan yang sangat harus diperhatikan. Misalnya, makanan tertentu baik untuk kita, namun tidak baik kalau kita berikan pada anak-anak. Suatu produk makanan dapat kita makan, namun nanti dulu, baca aturannya, apakah orang yang menderita suatu penyakit tertentu boleh ikut makan? Sama halnya dengan buah dan sayur yang alami. Ada buah atau sayur tertentu yang membuat penderita asam urat kesakitan.

Marilah kita cermati bahan makanan kita, baik alami maupun hasil olahan industri, untuk menuju hidup sehat. Dewasa ini banyak makanan olahan industri untuk anak-anak yang terlalu banyak mengandung zat aditif. Zat aditif adalah bahan kimia yang ditambahkan untuk menambah selera, namun umumnya tidak diperlukan tubuh. Semua industri sekarang sedang digalakkan untuk menerapkan program "Green Chemistry." Apakah arti "Green Chemistry"? Green Chemistry adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang alami atau sintesis yang ramah lingkungan, tak beresiko bagi tubuh dan lingkungan. 


Kimia memang ada dimana-mana, bahkan tubuh kita saja adalah mesin kimia. Salahlah anggapan orang yang mengatakan hati-hati terhadap bahan kimia. Bahan kimia mayoritan sangat berperanan terhadap kehidupan kita. Hanya sebagian kecil saja bahan kimia yang bersifat racun. Namun jika kita memahami bahan kimia, dan mengetahui bahwa suatu bahan kimia itu bersifat racun atau akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan maupun kesehatan, mengapa orang banyak yang kurang memperhatikan hal itu? Jika terjadi sesuatu yang berdampak negatif, barulah orang mengatakan wah itu karena bahan kimia. Lagi-lagi, semua bahan kimia dianggap merusak kehidupan. Ayo kawan, kita terapkan "Green Chemistry", baik sebagai konsumen maupun produsen.